Zonabatik - Pasca digunakan CEO Tesla Elon Musk ketika hadir secara virtual dalam KTT B20 di Bali nama Batik Bomba mendunia. Sejatinya, batik tersebut merupakan kain batik khas yang berasal dari daerah Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Batik ini banyak mengambil unsur-unsur flora, Bomba diartikan bunga atau kembang dari bahasa kaili yang sering digunakan masyarakat Palu. Motif khas warga Palu tersebut ditenun secara manual digunakan pada kegiatan-kegiatan keagamaan, adat dan upacara tradisional.
Filosofi yang dimiliki oleh motif batik ini yaitu tentang rasa cinta yang sakral untuk kerajaan, keluarga, dan Tuhan. Kehidupan sosial masyarakat Palu yang terbuka dan sangat menghargai keberagaman dalam kebersamaan juga digambarkan dalam batik ini.
Awal mulanya batik Bomba ini mempunyai motif yang sederhana, akan tetapi dengan
berkembangnya waktu, motif-motif tersebut menjadi semakin beragam. Sebelum
berkembang menjadi busana yang sering dipakai
seperti sekarang ini, batik ini hanyalah kain sarung.
Jenis-Jenis Motif Bomba
Batik Bomba khas Sulawesi Tengah, populer dengan
berbagai motif dan corak, setiap
motifnya mempunyai arti dan makna
tersendiri. Berikut ini merupakan beberapa jenis motif batik bomba khas dari
Sulawesi Tengah,yuk, ikuti penjelasannya.
1. Motif Bomba Mawar
Motif Bomba Mawar khas Sulawesi Tengah ini memiliki arti
yaitu cinta yang sakral untuk keluarga, kerajaan dan Tuhan. Motif ini juga yang
menggambarkan kebersamaan dan keterbukaan pada kehidupan sosial masyarakat yang
ada di daerah Palu.
2. Motif Taiganja
Taiganja merupakan liontin emas yang berharga, menunjukkan status sosial pada keluarga Kaili, pusaka ini sering dijadikan sebagai mahar pernikahan. Sekaligus benda sakral pada upacara tradisional, menggambarkan rahim seorang wanita, bentuk ini dipercaya masyarakat sekitar sebagai asal kehidupan manusia.
Motif batik tersebut inspirasinya diambil dari pusaka
Taiganja yang menjadi salah satu motif batik Bomba di Sulawesi tengah. Selain
dari itu motif batik satu ini merupakan lambang dari kesuburan, dan sebuah
perasaan cinta juga ketulusan hati.
3. Motif Sero Tangga
Sero Tangga adalah jenis motif batik yang menggambarkan kehidupan para masyarakat nelayan yang berada di pesisir Sulawesi. Motif khas Bomba yang satu ini mempunyai arti yaitu hasil sebuah kerja keras yang telah mencapai suatu keberhasilan.
Berdasarkan literatur dari masyarakat yang berada di pesisir,
makna motif tersebut juga adalah lambang sebuah pencapaian. Dan selain itu
mempunyai arti yang merupakan suatu harapan yang baik serta ketulusan hati
untuk membahagiakan orang-orang yang tercinta.
4. Motif Cengkeh
Bunga cengkeh adalah motif yang menggambarkan komoditas utama
pada Kabupaten Tolitoli, suatu wilayah di Provinsi Sulawesi Tengah. Motif bunga
cengkeh ini maknanya berarti penyembuhan dan juga harapan baik untuk
kesejahteraan dan kesehatan bagi pemakainya.
Sejarah Batik Bomba
Menurut sejarahnya batik Bomba ditemukan oleh seorang wanita bernama Marukakuli yang tinggal di Desa Nupabomba, Kabupaten Donggala, dinamakan Huya Bomba. Pada abad ke-16, Huya Bomba hanyalah sebuah kain sarung yang dipakai oleh masyarakat waktu itu, belum menjadi sebuah batik.
Bomba tersebut dibuat dari kulit daun bomba dan memiliki motif bunga atau kembang yang lalu dikembangkan menjadi sarung. Kemudian membuat motif pada kain lain juga seperti kain sutra, setelah itu hasil karyanya ini pun terkenal sebagai Vuya Bomba.
Tetapi sekarang ini sudah banyak sekali motif lain yang muncul seperti adanya motif kelor dan masih banyak lagi yang lainnya. Untuk pembuatan buya bomba ini waktu yang dibutuhkan mencapai 3 bulan dalam sebuah sarungnya, dan susah jika di cuci.
Kini Huya Bomba telah diproduksi menjadi batik dan ketika
hari-hari besar batik ini menjadi pakaian yang wajib. Sekarang tempat produksi
huya ini sudah punah, tetapi banyak dikembangkan wilayah lain seperti di Kota
wani, Palu, Donggala dan lainnya.
Dibuat Menggunakan Getah Pohon dan Alat Tradisional
Tenun dan batik di Palu lebih populer sebagai batik Bomba, tradisi pembuatan batik tersebut diturunkan dari generasi ke generasi. Adapun cara pembuatan kain batik ini dengan menggunakan alat tenun tradisional, pewarnaannya memakai pewarna alami yang diambil dari getah pohon.
Batik Bomba, berasal dari sebuah desa kecil di Sulawesi Tengah, di tempat ini juga banyak ditemukan nikel. Kehadiran batik ini sejak adanya seorang pemimpin atau Langganunu di Kerajaan Tawaeli yang bernama Putri Manukallo (disebutkan juga Maru kaluli).
Langganunu menciptakan motif bunga pada sebuah kain ivo atau
kulit kain kayu, media wastra yang terkenal di masyarakat kaili. Motif yang
dilukiskan menggambarkan tentang kebudayaan, tanaman dan sering juga mengenai
syair atau puisi rindu nelayan, tentang kehidupan dan cinta.
Makna Bomba Mencerminkan Keterbukaan dan Menerima Perbedaan
Penamaan Bomba sendiri berasal dari bahasa Kaili, yang merupakan salah satu suku utama yang terdapat di Sulawesi Tengah. Menurut warga setempat, Bomba sendiri mempunyai arti kebersamaan dan keterbukaan, yang mencerminkan suatu sikap untuk menerima perbedaan.
Makna tersebut bisa dilihat dari perilaku masyarakat Palu
yang terbuka dikenal sangat ramah dan menerima siapapun yang datang berkunjung.
Juga terdapat berbagai motif asli yang memiliki gambaran nilai-nilai budaya
lokal seperti sambulugana,souraja,burung maleo, dan sebagainya.
Bomba Dapat Menjadi Cinderamata Dari Kota Palu
Sulawesi Tengah kaya akan budaya dan destinasinya juga mempunyai ragam batik khas yang cocok sekali untuk menjadi cinderamata. Batik Bomba tidak sulit ditemukan, di Palu, Sulawesi Tengah, hampir semua pusat pertokoannya diwarnai oleh-oleh kota kelor tersebut.
Kemunculan dari batik itu menjadi penanda kalau warga Kota Palu terbuka kepada siapapun yang datang ke wilayah tersebut . Tradisi tenun dan batik Bomba telah ada dari jaman dahulu, bahkan dari Kota Palu sebelum dimekarkan dari Kabupaten Donggala.
Dan maka dari itu tenun Bomba juga menjadi salah satu dari beberapa keterampilan tangan pengrajin Donggala. Batik Bomba memiliki motif-motif yang sangat bervariatif, semuanya berasal dari kebudayaan lokal dan juga khas.
Yang sering digunakan dan juga menjadi ciri khas batik Bomba adalah Kin warna kuning, merah, hijau, orange, terang sering. Di Palu, batik ini pada hari-hari besar menjadi salah satu pakaian wajib yang harus digunakan.
Masyarakat menyebut batik secara umum sebagai suatu karya tekstil atau lembaran kain dengan motif tradisional yang indah. Motif batik Bomba dibentuk bukan hanya agar tercipta keindahan, namun juga untuk merepresentasikan makna, motif tersebut mempunyai arti solidaritas.
Dengan adanya semangat keterbukaan serta kebersamaan sangat diharapkan bisa membuat semua masyarakat dapat bersatu. Dan Selain itu diharapkan juga kepada masyarakat agar dapat menjaga kepercayaan sehingga lebih mempererat persaudaraan sesama antar anak bangsa.
Demikianlah uraian tentang sejarah dan jenis-jenis motif, dan
Batik Bomba yang juga merupakan cinderamata palu, berasal dari Sulawesi tengah.
Setelah menyimak penjelasan diatas semoga bisa
mengenal lebih dalam lagi batik khas Bomba yang telah mendunia ini.