Zonabatik - Sentani adalah sebuah distrik yang juga merupakan ibukota dari Kabupaten Jayapura sekaligus danau terbesar di Papua. Nama ini juga diabadikan pada salah satu motif kain khas Papua yaitu motif Batik Sentani yang ada di daerah tersebut.
Contoh gambar motif batik sentani papua
Batik Sentani termasuk dalam kain batik yang rapat dan
kompleks, motif yang terukir pada batik Sentani juga sangat rapi. Motif yang
tergambar pada kain itu berbentuk alur
batang kayu yang melingkar dan ada juga dengan variasi sentuhan garis emas.
Makna yang tersirat di dalamnya bahwa Papua adalah tanah yang subur memiliki hutannya yang asri dan kekayaan alam yang berlimpah. Selain itu arti yang terdapat dalam batik ini yaitu tanah Papua merupakan tempat tinggal yang membawa kedamaian.
Ciri khas batik ini mempunyai campuran dua sampai 3 warna
yang kelihatan tidak terlalu mencolok dan motifnya lebih sederhana. Motif batik
khas dari Sentani ini sangat cocok jika ingin digunakan untuk menghadiri acara-acara yang formal.
Jenis-Jenis Motif Batik Sentani
Kain motif Sentani menggambarkan tanah papua yang subur, hutan lebat, dengan lukisan batang kayu melingkar dan sentuhan garis emas. Berikut adalah informasi beberapa jenis motif Batik Sentani asal Papua yang harus kita ketahui:
- Yoniki yaitu melambangkan kebesaran kepala suku pada kampung adat.
- Hote ilo merupakan bentuk alat makan garpu dan tempat makan ikan.
- Aye Hiyake bentuknya burung cendrawasih betina dan jantan yang ada di atas pohon.
- Roche memiliki bentuk dua orang yang memegang gelang, melambangkan gotong royong kampung adat
- Nakelenemo Ondo Folo Rekelenemo, bentuknya geometris dan bermakna terdapat aturan dari kepala suku pada sebuah kampung adat.
- Haye, Menggambarkan aktivitas masyarakat yang berkebun dan mengambil ikan di Danau Sentani
- Fela mempunyai bentuk seperti anak panah.
- Ondofolo Mbai Koseme Hambai , Melambangkan bahwa pada sebuah satu kampung adat hanya ada lima kepala suku.
- Wakhu, mempunyai bentuk alat musik tradisional Tifa
- Hakalu, dengan bentuk batu yang terletak di dalam Danau Sentani.
Motif Batik Sentani Mempunyai Warna Khas
Keterampilan batik dari Sentani di Kabupaten Jayapura, Papua, sekarang menginspirasi bagi daerah yang lain serta menjadi produk unggulan. Produk motif sentani tersebut menarik perhatian masyarakat luar daerah maupun luar negeri, karena mempunyai corak dan pewarnaan yang khas.
Orang-orang tertarik menggunakanya untuk pakaian kantor, yang diutamakan pada setiap hari Jumat memakai batik, bahkan secara formal maupun nonformal. Kain khas asal daerah tersebut merupakan produk keterampilan warisan nenek moyang, sangat nyaman dipakai dan pantas digunakan pada semua acara.
Daya cipta batik Sentani yang memiliki beragam motif dengan warna alam, menjadi daya tarik masyarakat wilayah lain menirunya dan menggunakannya. Beberapa orang dari luar daerah, juga luar negeri, datang ke tempat penjualan Batik untuk membeli sekaligus belajar membuat batik.
Kreasi kerajinan batik dapat menjadi daya tarik, guna menarik warga luar berkunjung atau bertandang ke Papua. Sehingga bisa membuat distrik yang dikunjungi tersebut akan dapat berkembang, dan juga lebih dikenal serta bisa menjadi tempat wisata.
Suku-suku kerajinan yang potensial seperti Sentani dari
kampung Asei dikemas menjadi destinasi wisata, yang menyediakan fasilitas belajar membatik. Untuk pengembangan kreasi dan motif batik
Sentani, Pemerintah Provinsi Papua, sudah memfasilitasinya berbentuk modal
usaha dan ikut mempromosikan.
Mama Ibo Berperan Serta Dalam Pengembangan Batik Sentani
Berasal dari Papua motif Sentani ini sebagai salah satu kekayaan budaya tekstil Indonesia yang patut diapresiasi kan dan dikenal. Mariana Pulanda Ibu atau Mama Ibo, seorang pengrajin batik senior di Papua asal Sentani, telah menekuni batik dari tahun 1994.
Pada tahun 1999 juga mendirikan sanggar batiknya, Putri Dobonsolo, selain berperan besar dalam terciptanya puluhan motif batik khas Papua. Putri Dobonsolo terlibat dalam mengembangkan potensi para perempuan Papua untuk berpenghasilan secara mandiri serta berkarya.
Sentra Batik Papua selain di Sentani, Port Numbay juga ada
Jayapura, bahan baku yang dipakai masih
dipasok dari Jawa. Harapan para pengrajin kedepannya, Papua akan memiliki pusat
bahan baku lokal tersendiri sehingga dapat meringankan beban modal.
Lukisan Pada Kulit Kayu Masyarakat Sentani
Lukisan kulit kayu “Khombouw” juga merupakan hasil karya seni orang Sentani yang telah ada sejak zaman nenek moyang masyarakat tersebut. Kombouw dulunya dipakai sebagai pakaian (Malo) para wanita Sentani yang sudah menikah, punya nilai filosofi yang tinggi bagi orang Sentani.
Di masa lalu khombow yang dijadikan sebagai pakaian hanya dipakai 3 kali dalam kehidupan masyarakat tersebut. Yakni saat seorang anak lahir dibuat untuk pembungkus bayi, ketika wanita menikah dan waktu seseorang meninggal dunia sebagai pembungkus jenazah.
Lukisan Motif-motif pada kulit kayu Khombouw mempunyai makna dan arti yang bersifat sakral untuk orang Sentani. Sebab ada motif yang hanya khusus untuk seorang konselor, Ondofolo (pemimpin adat), dan perangkat adat lainnya seperti motif Buaya, Yoniki.
Yang dilukis pada Khombow dari dahulu ada lebih kurang 12 motif seperti matahari, Cicak, Ular, ikan hutan, dan sebagainya. Sementara dari fungsinya ada lukisan yang berkaitan dengan aspek mitologi dan religi dan berhubungan dengan aspek sosial ekonomi.
Hingga ini lukisan kulit kayu tersebut masih terus
dilestarikan oleh masyarakat Sentani terutama yang berada di kampung Asei
Distrik Sentani. Meski fungsinya telah berubah, sudah dijadikan sebagai salah
satu souvenir khas papua dan tidak lagi sebagai pakaian.
Pulau Asei Surganya Lukisan Kulit Kayu di Sentani
Pulau Asei, Distrik Sentani Timur, Papua populer sebagai surganya lukisan kulit kayu, masyarakat tersebut mahir melukis melalui media kulit kayu. Pengetahuan melukis ini adalah warisan dari nenek moyang yang telah ada sejak zaman prasejarah, kulit kayu sebagai media yaitu kombouw.
Tekstur Kulit kayu kombouw bagus untuk media melukis, menggunakan warna berasal dari pigmen tumbuhan, tanah liat, arang, dan kapur sirih. Lukisan kulit kayu ini disebut maro atau malo, Wisatawan asing yang datang ke Pulau Asei menyebutnya bark painting.
Pada tahun 1960-an, sejumlah malo dikirim ke Eropa, bahkan seniman Prancis, bernama Viot mengoleksi maro tersebut. Kemudian Koleksi Malo itu dipamerkan oleh viot di Musee Ethnographie du Trocadero, Paris, malo ini dilukis dengan tangkai buah.
Selain melukis motif asli Sentani, motif megalitik Tutari yang merupakan motif prasejarah juga telah menginspirasi pelukis kulit kayu untuk terus berkreasi. Bentuk motifnya walaupun sederhana, namun menonjolkan karya seni prasejarah di Danau Sentani, motif tertua peninggalan manusia prasejarah di danau tersebut.
Wisatawan domestik lebih menyenangi lukisan bernuansa Papua dengan warna terang dan cerah serta kekinian seperti lukisan tifa, honai dan sebagainya. Sedangkan wisatawan mancanegara lebih senang motif Sentani yang memiliki warna asli yaitu merah putih dan hitam.
Motif batik Sentani tersebut, cocok digunakan baik formal
maupun nonformal warna motifnya yang natural dengan variasi garis emas
membuatnya menawan. Nah itulah informasi seputar motif batik Sentani asal
papua dengan corak yang indah dan
sederhana serta ikonik, tertarik mengoleksinya?